Khutbah Nikah : Kepala KUA Sindang Kelingi Ingatkan Makna Rumah Tangga Bahagia
Rejang Lebong (HUMAS)---- Dalam momen pernikahan pasangan Emanuel Ferdi dan Yulia Artika di Aula Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sindang Kelingi, Kepala KUA Samijan, S.Ag., M.HI., menyampaikan khutbah nikah penuh makna. Dalam khutbahnya, Samijan menguraikan bahwa kebahagiaan rumah tangga merupakan proses yang membutuhkan pembelajaran dan usaha dari kedua pasangan. "Kebahagiaan dalam rumah tangga bukanlah hasil instan, tetapi buah dari proses dan jatuh bangun dalam membangun kehidupan bersama," ujarnya.(06/11).
Samijan menekankan bahwa Islam mengajarkan setiap pasangan untuk membina keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Menurutnya, mewujudkan rumah tangga yang harmonis bukanlah perkara mudah, namun bisa dicapai jika setiap pasangan berpegang pada beberapa prinsip kunci, yaitu kesatuan rumah tangga, niat ibadah, menjalankan peran suami dan istri, serta saling memahami kekurangan masing-masing.
“Kesatuan dalam rumah tangga sangat diperlukan,” tutur Samijan, “karena pasangan harus memiliki tujuan yang sama untuk menciptakan kehidupan yang bahagia dan harmonis.” Ia menjelaskan bahwa nilai-nilai Islam mengarahkan setiap pasangan agar menikah dengan sesama muslim, guna memperkuat nilai keagamaan yang akan menjadi dasar penyelesaian masalah dalam rumah tangga.
Selain itu, Samijan menekankan pentingnya niat ibadah dalam menjalani kehidupan rumah tangga. “Niat yang baik akan menjadikan segala perbuatan dalam rumah tangga bernilai ibadah,” katanya. Dalam Islam, menikah dianggap sebagai penyempurnaan separuh agama, sehingga setiap pasangan diharapkan mampu saling mendukung, mengingatkan, serta membangun akhlak bersama.
Samijan juga menguraikan peran masing-masing pasangan, di mana suami sebagai pemimpin keluarga memiliki kewajiban untuk mengarahkan rumah tangga agar harmonis, sementara istri memegang peranan penting dalam mendukung dan mendidik anak-anak. "Rumah tangga, layaknya organisasi, memerlukan pemimpin untuk menjaga harmoni," tegasnya.
Menutup khutbahnya, Samijan mengingatkan bahwa rumah tangga yang bahagia membutuhkan sikap saling memahami dan menutupi kekurangan. “Perbedaan dalam rumah tangga seharusnya bukan menjadi sumber konflik, melainkan menjadi kekuatan yang saling melengkapi,” pungkasnya.
Kua sindang Kelingi