Wujudkan Kedekatan dengan Warga, Guru MTsN 2 Rejang Lebong Antarkan Ogok-Ogok Berprestasi

Rejang Lebong, (Humas) — Semarak karnaval HUT ke-80 Republik Indonesia di Desa Baru Manis menjadi ajang kebersamaan warga dengan berbagai penampilan menarik. Salah satu yang mencuri perhatian adalah tim ogok-ogok dari Dusun IV yang digagas oleh Suherwan, M.Pd., salah satu guru MTsN 2 Rejang Lebong kelas filial.

 

Tim ogok-ogok tersebut berhasil meraih juara 2 dalam karnaval tingkat desa yang digelar pada Minggu siang (17/8), usai pelaksanaan upacara peringatan kemerdekaan. Dengan mengusung tema kreativitas dan kebersamaan, ogok-ogok karya Dusun IV ini mendapat sambutan meriah dari masyarakat sepanjang rute karnaval.

 

Karnaval dipimpin langsung oleh Kepala Desa Baru Manis, Sofian Efendi. Rute karnaval dimulai dari Balai Desa Baru Manis, berlanjut ke Kampung Melayu, Pal VIII, Tabarenah, kemudian kembali melewati Sukarami, dan berakhir di Balai Desa Baru Manis. Ribuan warga memadati jalur karnaval, memberikan tepuk tangan dan sorakan semangat untuk setiap kelompok yang tampil.

 

Suherwan, M.Pd. menyampaikan rasa syukur atas keterlibatan guru MTs dalam kegiatan ini. “Bagi kami, ikut serta dalam karnaval ini bukan hanya sekadar penampilan seni, tetapi juga bentuk nyata kedekatan madrasah dengan warga sekitar. Alhamdulillah, meskipun belum juara pertama, karya bersama ini mampu membawa kebanggaan bagi Dusun IV,” ujarnya.

 

Sementara itu, Kepala Dusun IV, Hermansyah, mengaku bangga dengan peran serta warganya dan ide kreatif dari guru MTs. “Kami senang sekali, guru MTs bisa memimpin dan membawa ide ogok-ogok ini. Walaupun hanya juara 2, semangat kebersamaan ini lebih utama. InsyaAllah tahun depan kita bisa lebih baik,” ucapnya penuh semangat.

 

Adapun juara pertama diraih oleh kelompok dari Dusun III yang mengusung tema “Kapal Kemerdekaan”, yang dinilai sangat kreatif dan mampu menghadirkan nuansa perjuangan serta nasionalisme dengan kuat.

 

Keterlibatan guru MTsN 2 Rejang Lebong dalam karnaval ini menjadi bukti nyata bahwa madrasah tidak hanya berfokus pada pendidikan di ruang kelas, tetapi juga hadir membaur dan berkontribusi langsung dalam kegiatan masyarakat. Hal ini diharapkan mampu mempererat hubungan antara madrasah dengan warga, serta menumbuhkan semangat kebersamaan dalam memaknai kemerdekaan.