
DAERAH
PENDIDIKAN
22 September 2025
33
#MIN1RL #Humas
Trend Pemadam Gasing Merebak, MIN 1 Rejang Lebong Ajak Siswa Bijak Bermain
Rejang Lebong (Humas) --- Fenomena permainan “Pemadam Gasing” yang sedang viral di kalangan anak-anak kini menjadi perhatian serius pihak MIN 1 Rejang Lebong. Para guru mengimbau siswa untuk tidak memainkan permainan ini di lingkungan madrasah, mengingat risiko yang ditimbulkan terhadap keselamatan dan ketertiban belajar. Imbauan ini disampaikan oleh guru MIN 1 Rejang Lebong, Yoni Safari, S.Pd.I, sesaat setelah pelaksanaan sholat dhuha berjamaah di halaman madrasah pada Rabu (17/09/2025).
Permainan “pemadam gasing” dilakukan dengan cara membuat gasing dari tumpukan penghapus yang disatukan menggunakan paku payung atau isi stapler sebagai poros. Ketika gasing diputar dengan kecepatan tinggi, potensi bahaya menjadi cukup besar. “Kami mengimbau seluruh siswa untuk tidak memainkan permainan ini di madrasah karena berisiko melukai diri sendiri maupun teman,” tegas Yoni Safari, S.Pd.I.
Ia menjelaskan bahwa alasan larangan ini bukan sekadar melarang tanpa sebab, tetapi lebih kepada upaya menjaga keamanan siswa. “Paku payung dan isi stapler yang digunakan sebagai poros sangat tajam. Jika gasing lepas atau mengenai tangan, bisa menyebabkan luka serius. Ini tentu berbahaya bagi anak-anak,” tambahnya.
Selain faktor keamanan, Yoni Safari juga menyoroti dampak permainan ini terhadap fokus belajar siswa. “Anak-anak menjadi lebih sering menghabiskan waktu untuk bermain daripada belajar. Ini bisa mengganggu konsentrasi mereka di kelas,” jelasnya. Ia berharap siswa dapat lebih bijak dalam memilih aktivitas bermain yang tidak mengganggu proses belajar dan tetap aman dilakukan.
Guru lain yang turut hadir, Kurniati, S.Pd, selaku Koordinator Kesiswaan, juga memberikan pandangan senada. “Kami tidak ingin kreativitas siswa terhambat, tetapi perlu diarahkan agar tidak membahayakan. Sebaiknya permainan yang dilakukan di sekolah adalah permainan edukatif atau olahraga yang mendukung perkembangan fisik dan mental,” ujarnya.
Selain risiko cedera dan gangguan konsentrasi, pihak madrasah juga mengingatkan mengenai pemborosan akibat permainan ini. Anak-anak harus membeli banyak penghapus untuk membuat gasing, sehingga mengakibatkan pengeluaran yang tidak perlu. “Lebih baik penghapus digunakan sesuai fungsinya untuk belajar, bukan dijadikan mainan,” tutup Yoni Safari.
Dengan adanya imbauan ini, pihak madrasah berharap siswa dapat memahami alasan larangan tersebut dan memilih permainan yang lebih aman dan bermanfaat. Guru-guru juga berkomitmen untuk terus mengawasi aktivitas siswa di luar kelas agar lingkungan madrasah tetap kondusif untuk belajar.
(Randi Sefto Fanedi, S.Pd/Edwin)
#MIN1RL #Humas